Karakter Rasa Kopi Aceh Gayo

Hasil analisis sensoris menunjukkan bahwa karakter rasa Kopi Aceh Gayo memiliki intensitas aroma dan viskositas yang kuat, tidak terlalu pahit dan tidak sepat.

Secara penuh, profil rasa kopi Gayo adalah:
- bebas dari cacat rasa utama
- rasa asam dari tingkat sedang sampai tinggi
- rasa pahit yang kurang atau sama sekali tidak terdeteksi
- kualitas dan intensitas aroma yang kuat.

Akuisisi rasa seperti itu tidak terlepas dari kebiasaan petani kopi di Dataran Tinggi Gayo. Mereka umumnya sudah mengerti prosedur petik pilih, hanya memilih si warna merah yang sempurna. Selain itu, kopi Gayo berasal dari tanaman kopi arabika yang ditanam di Dataran Tinggi Gayo, daerah pegunungan vulkanik yang sejuk;, lereng datar, berbukit, bergelombang dan sangat curam.

Dataran ini terdiri dari sisi gunung vulkanik, seperti Gunung Geureudong (2.855 MDPL), Gunung Tangga (2.500 MDPL), Gunung Geumpang (1.002 MDPL), Bukit Singah Mata, Gunung Mueajan (3,079 MDPL), Gunung Leuser (3,140 MDPL) 2.763 MDPL), Gunung Pepanyi (2.272 MDPL), Gunung Krueng Pase (1.462 MDPL), Gunung Batok (1.500 MDPL), dan Gunung Burni Telong (2.812 MDPL).

Posisi daerah ini berada pada ketinggian antara 900 - 1.700 meter dari permukaan laut (MDPL). Tepatnya di tengah Provinsi Aceh, daerah tropis di garis lintang antara 96 ​​derajat BT dan 98 derajat BT dan garis busur antara 4derajat LU dan 5 derajat LU.

Di sini, jenis tanahnya adalah Andisol, Inseptisol, Ultisol, dan Oxisol. Namun, untuk Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah didominasi oleh tatanan Andisol yaitu tanah khas Hapudand dan Typic Durudand.

Dataran Tinggi Gayo dianugerahi topografi yang sangat sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan kopi karena tinggi rata-rata kopi arabika yang ideal tumbuh adalah di atas 1000 mdpl dan didukung juga dengan kondisi tanah yang subur. Ya, kondisi tanah di Dataran Tinggi Gayo adalah vulkanik, jenis tanah yang memiliki nutrisi tinggi, berasal dari proses vulkanik banyak gunung api yang ditemukan di Aceh, salah satunya ada di Lukup Sabun, Bandar Lampahan, Simpang Balik, Kabupaten Bener Meriah. Hal itu membawa dampak pada kualitas aroma dan rasa kopi yang dihasilkan.

Kondisi alam Dataran Tinggi Gayo sangat mempengaruhi kualitas aroma dan rasa kopi yang dihasilkan. Karakteristik aroma dan rasa Kopi Gayo akan membawa kita untuk menyentuh pengalaman sensoris khas seperti teh hitam atau pedas seperti jahe, cengkeh sampai serai serta sensasi lainnya sesuai dengan masing-masing individu yang menikmatinya. Kenyataannya, tidak hanya itu, karakteristik aroma dan rasa yang biasa kita temukan pada kopi dari daerah lain di Indonesia seperti Bali dengan khas seperti jeruk atau kopi dari Amerika Latin seperti Kolombia dengan rasa khas yang kering, sering juga kita jumpai saat menikmati kopi Aceh Gayo itu.

Mungkin dengan kekhasan agroklimat, ditambah metode pengolahan yang spesifik, sangat mungkin rasa kopi Gayo yang dihasilkan (secara keseluruhan) tidak sama dengan kopi arabika yang diproduksi di daerah lain. Ditambah varietas yang telah melintasi mutasi dengan varietas lain yang sebelumnya telah tumbuh di Dataran Tinggi Gayo.

Apa yang menjadi varietas andalannya? Berdasarkan hasil penelitian Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (PPKKI) tahun 2008, varietas andalan Dataran Tinggi Gayo adalah varietas P-88, Borbor (Gayo2), dan varietas Timtim (Gayo1).

Misalnya, P-88 dan Borbor ditanam di ketinggian lebih dari 1.400 MDPL, menunjukkan profil rasa yang sangat mirip. Keduanya memberi karakter keharuman dan aroma yang sangat baik, keasaman, rasa, bentuk biji dan keseimbangan rasa yang baik. Sedangkan varietas Timtim menampilkan rasa yang kurang seimbang karena rasa dan keasamannya sedikit lemah.

Lalu, apa saja jenis bibitnya? Ada bibit oval (longberry), biji tunggal (peaberry), dan ada juga bibit yang lebih kecil (biasa). Umumnya biji kopi Gayo yang diperdagangkan di tingkat pasar internasional adalah kualitas I dengan nilai cacat fisik yang kurang dari 8 per 100 gram. Diameternya lebih besar dari atau sama dengan 6,5 mm dengan kadar air 12% sesuai dengan standar SNI dan standar Specialty Coffee Association of America (SCAA).

Bagaimana cara mendeteksi kualitas kopi Gayo? Kualitas kopi ini bisa ditentukan dengan:

  • Faktor lingkungan, dimana kopi ditanam, berapa suhu udara di sana, dan jenis tanah
  • Faktor genetik, jenis varian
  • Faktor pengolahan, tingkat kedisiplinan dalam menjaga kualitas dalam pengolahan.

Atas dasar itu, kualitas kopi Gayo dapat diklasifikasikan dalam 2 kategori.

  1. Kategori Kopi Khusus Gayo adalah kopi yang ditangani secara khusus, seperti: kopi bersertifikat; kopi dari daerah khusus; kopi dari varietas khusus; pengolahan kopi khususnya; dan permintaan khusus kopi dari pembeli. 
  2. Kategori Kopi Biasa Gayo adalah kopi arabika tanpa perlakuan khusus.
Bila dilihat dari kelebihan dari jenis kopi ini terletak pada aroma harum dan rasa gurih dari jenis kopi ini yang diketahui hampir tidak pahit. Jenis kopi ini juga telah berpredikat sebagai jenis kopi premium. Dengan keunggulan kopi jenis ini, kopi Gayo mampu bersaing dengan jenis kopi lainnya.

Dengan keberhasilan jenis kopi ini bisa menembus pasar kopi dunia juga berdampak positif tentunya bagi perkembangan industri kopi di Aceh. Ini juga membantu memberikan pekerjaan bagi pekerja kopi di Aceh. Kita sebagai bangsa Indonesia harus bangga dengan produk kopi yang unggul dari Indonesia.

Kopi  Gayo juga bisa dikatakan menjadi branding tersendiri dari produk kopi yang satu ini. Kita bisa melihat bahwa Indonesia bisa menjadi salah satu negara penghasil produk kopi yang selama ini dikenal di dunia. Perkembangan industri kopi di Indonesia juga terlihat terus mengalami pasar yang positif.

Kita bisa melihat bagaimana minuman kopi menjadi salah satu minuman yang bisa dinikmati berbagai kalangan. Dari kalangan pengusaha sampai masyarakat, kita bisa melihat jenis minuman kopi sachets yang juga sudah tersedia di toko. Jika industri kopi Indonesia berkembang, tentu saja bisa berdampak baik tentunya bagi pembangunan ekonomi di Indonesia. Salah satu dampak yang dapat kita lihat adalah kontribusi produksi kopi Gayo untuk mengurangi pengangguran di Indonesia.

Dengan pekerjaan yang lebih terbuka di industri kopi, tentu akan banyak efek positif karena seperti yang kita ketahui bahwa industri kopi bukan hanya tentang minuman tapi juga kualitas merek.

Kesimpulannya, karakter atau rasa Kopi Aceh Gayo adalah :
- Jenis: Arabika
- Badan: penuh
- Rasa: tanah, pedas/spicy
- Keasaman: ringan atau sedang

Itulah karakter rasa atau ciri khas aroma kopi arabika Aceh Gayo bagi Anda yang pingin mengenal lebih jauh tentang Kopi Gayo.

Sumber :

Back To Top